Senin, 28 Februari 2011

Tidak Sekedar Halal, tapi  Jangan Lupakan Thayyib
Vidya Putria Rawwas
Kesadaran akan mengkonsumsi makanan yang sehat di kalangan kaum Muslimin masih minim. Kesadaran ini, memang harus ditanamkan sejak dini. Masih banyak kita jumpai para pelajar mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi masih mengkonsumsi makanan tidak sehat. Makanan tidak sehat ini tidak hanya karena tercemar zat kimia, tetapi juga cara pengolahannya yang kurang tepat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan sering melakukan sidak, yang hasilnya sungguh mengkhawatirkan, sebagian besar jajan yang dikonsumsi para pelajar tersebut termasuk kategori makanan tidak sehat. Jajanan ini mengandung pewarna, pengawet dan zat kimia berbahaya lainnya. Dampak dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat ini, salah satunya bisa menyebabkan kanker.
Kanker adalah pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal, berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya akan menyusup ke jaringan sekitar dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting dan syaraf tulang belakang. Sel-sel yang berkembang ini akan menumpuk, mendesak, dan merusak jaringan dan organ yang akan ditempati. Penumpukan sel baru inilah yang dinamakan tumor ganas. ( lebih lengkapnya klik di www.untuksehat.co.cc)
Selain mengkonsumsi makanan yang berzat kimia, masih ada jenis makanan lain yang perlu dikurangi yakni gorengan. Makanan yang digoreng apalagi jika dijual umum, seringkali kurang memperhatikan kualitas minyak untuk menggorengnya, demi menekan ongkos produksi, minyak yang sudah menghitam atau lebih dari 3 kali penggorengan masih saja digunakan.
Islam telah mengatur cara memenuhi kebutuhan pokok. Islam telah mengatur, agar makanan yang halal saja yang dikonsumsi. Halal disini tidak hanya karena zatnya saja, tapi juga cara mengusahakannya. Tentu sebagai Remaja Hebat, tidak akan mengkonsumsi makanan dan minuman haram secara zat  seperti daging babi, bangkai, darah ataupun khamr. Selain itu cara mendapatkannya juga harus halal, misal tidak memakan makanan yang bukan haknya, membelinya juga pake uang halal.
Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih dengan (menyebut  nama) selain Allah (TQS Al Baqarah; 173)
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu beruntung (TQS Al Maidah; 90).
Rasulullah juga bersabda, “Segala yang memabukkan adalah khamr, dan segala yang memabukkan adalah haram (HR Ahmad)
Islam juga mengatur untuk mengkonsumsi makanan yang thayyib
Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik (thayyiban), dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya (TQS Al Maidah ;88)
Makanan thayyib yakni makanan yang sehat sekaligus tidak membahayakan. Makanan sehat bisa dengan makanan alami zat kimia seperti buah-buahan, sayuran. Sayur dan buah bisa diolah menjadi jus. Sayuran bias diolah menjadi gado-gado, pecel atau dibikin sup. Untuk menjaga kesehatan tubuh, kita juga harus seimbang dalam porsi dan komposisi makanan.
Rasulullah Muhammad saw, mengajarkan kita salah satu tips menjaga kesehatan. Yakni lambung kita diisi oleh 1/3 udara, 1/3 air dan 1/3 makanan. Anjuran shaum sunah senin kamis, selain menambah ketaqwaan pada Allah juga untuk kesempatan lambung untuk istirahat, ketika lambung dalam kondisi istirahat (tidak mencerna makanan), ia justru akan mengeluarkan zat-zat untuk menetralisir racun dalam tubuh. Itulah mengapa ada yang mengatakan puasa sebagai detoksifikasi (pembuangan racun) alami.
Selain mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan tayyib, kita sebaiknya memperhatikan pula produk-produk yang dipakai sehari-hari. Jangan sampai demi kecantikan, kita malah memakai kosmetik berbahaya.  Oleh karena itu, sebagai Remaja Hebat, kita tidak akan mudah teriming-imingi kelezatan makanan non gizi, maupun produk berbahaya lainnya demi kesenangan sementara.
Sedia Payung Sebelum Hujan, Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati, Kalau Bisa Sehat Kenapa Harus Sakit, merupakann pengingat bagi kita untuk senantiasa berhati-hati baik dalam menjaga kesehatan. Apalagi di zaman kapitali seperti sekarang ini yang mana biaya kesehatan sangat mahal, kita harus bijak untuk mengusahakan agar tidak sakit.
Remaja hebat, tidak hanya memperhatikan kualitas akalnya, tetapi juga harus memperhatikan kualitas fisiknya. Semua itu harus dipersiapakan untuk mengemban Islam. Bukankan Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang Lemah. Untuk berjihad, menjalankan amanah dakwah, juga diperlukan tubuh yang sehat selain dari keimanan dan bekal ilmu.

Minggu, 27 Februari 2011

A = S ???
          Menjelang kenaikan kelas XI merupakan saat paling mendebarkan bagi remaja putih abu-abu, hati berdebar-debar karena penentuan pilihan mana yang telah disetujui sekolah. Keputusan ini tentu disesuaikan dengan standar nilai untuk masuk jurusan A (IPA) ataukah S (IPS). Sudah menjadi opini umum, baik dari kalangan murid atau orang tua yang mengatakan A lebih baik dari S. menjadi kebanggaan tersendiri ketika ditanya “kelas XI apa Ka?” “A2”.
          Kebanggaan inilah yang terkadang membuat seorang murid, tetap ngotot memilih A padahal secara akademis pas-pasan. Hal ini mengingatkan penulis akan pengalaman ketika SMA dulu, pada saat pekan pertama duduk di kelas 3, ada beberapa murid kelas A yang meminta sekolah memindahkannya ke kelas S, hal ini dikarenakan ternyata ia tidak mampu memahami materi bab pertama di pekan pertama. Tentu pihak sekolah tidak mengabulkan.
          Penulis sendiri termasuk anak2 kelas S. Penulis akui memang terdapat perbedaan cara anak A dan S dalam mengisi waktu jam istirahat. Setiap jam istirahat, anak2 A disibukkan dengan diskusi soal2 matematika, fisika atau kimia yang tidak terpecahkan di rumah. Sedang anak S, hanya untuk pelajaran Akuntasi saja, yang bikin kelas hening. Lainnya, kelas diisi dengan diskusi, tugas kelompok atau main basket (kebetulan lapangan basket terletak di deretan kelas S) sedang yang tidak main cenderung menonton sembari saling bertukar cerita saja.
          Anak2 A memang Penulis akui lebih rajin dan sabar. Tanpa keduanya tidak mungkin mereka mampu memecahkan soal yang antara contoh dengan latihannya berbeda. Mereka juga harus rajin mencari sumber referensi lain yang memiliki keanekaragaman contoh-contoh soal. Itulah mengapa, untuk bisa bertahan di kelas A haruslah rajin latihan soal, sabar mencari jawaban yang pas, berdiskusi dengan teman yang lebih paham.
          Hal ini berbeda dengan kelas S, asal rajin membaca buku dan mengamati kehidupan sosial, mampu memahami dan menganalisa suatu konsep, maka ia mampu menyelesaikan soal. Tapi, anak S harus memiliki pemikiran yang terbuka, karena tidak menutup kemungkinan hipotesanya akan dibantah karena penguasaan fakta dan penemuan solusi yang tidak tepat. Kemampuan menganalisa masalah, menguasai fakta, dan menemukan hipotesa yang tepat inipula yang menjadi bekal ketika kuliah di jurusan sosial. Maka jangan heran ketika kuliah di jurusan social, tugas-tugasnya tidak jauh-jauh dari bikin paper, makalah yang tentu harus memuat masalah tertentu, analisis dan penyelesaiannya secara ilmiah. Jangan lupa dilampiri kutipan dan daftar pustaka yang minimal lima judul buku yang berbeda dengan tahun yang terbaru.
          Saat ini bukan lagi masanya membenturkan A dan S, mana yang lebih baik, masa depan jurusan yang mana yang lebih cerah. Setiap anak adam, pasti memiliki kemampuan dan kecenderungan untuk memilih mana yang tepat bagi mereka. A atau S bukanlah ukuran keberhasilan suksesnya masa depan seseorang.
          Apalagi sebagai seorang muslim, ukuran kesuksesan adalah mendapat ridha Allah dan diampuni segala dosa-dosanya. Adapun syarat untuk mencapai kesuksesan bias kita lihat kutipan terjemahan ayat di bawah ini
“Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran (TQS Al Asr 1-3).
Bagi seorang muslim, ia akan senatiasa menyelaraskan semua amal perbuatannya sesuai dengan aturan Allah, atau dengan kata lain HALAL dan HARAM adalah standar ia melakukan suatu perbuatan. Kemampuan yang ia miliki entah itu sebagai ahli science atau ahli social, mereka akan menjadikannya sebagai sarana meraih keridlaan Allah semata. Itulah mengapa menjadi orang yang faham agama lebih utama dibanding ahli science atau ahli social tapi mendustakan agama. Kerena agamalah (Islam sebagai ideology) yang akan menuntun hidup agar sesuai dengan rambu-rambu kehidupan yang telah Allah tentukan.
          Apapun latar belakang ilmumu, tetap jadikan diri kita adalah orang yang faham agama. Untuk memperolehnya tentu dengan belajar dan menerapkannya. Karena kebahagian sejati tidak bisa diukur oleh materi. Apalagi menyandarkan pada kebahagian dunia yang fana. Hidup di dunia hanyalah sekejapan mata. Kampung akhirat adlah tempat kembalinya kita, disanalah kita akan ditentukan apakah kita berhasil atau tidak.

Jumat, 25 Februari 2011

3 Alasan Ga Pacaran
Pertama kalinya pada saat itu keponakanku  yang masih berumur 3 tahun (2004an) dia bertanya “Pacar Lilik Mana?”. Kaget aku! Saat kutanya? “Emang pacar itu apaan Iz??’ “Teman cowok” “wah jadi Dzaky (adiknya) pacar Lilik dong?” “Ih Bukan, apa ya??. Biasalah anak kecil kan terkadang tidak tau makna yang diucapkannya, ia hanya meniru apa yang ia lihat, dan ia dengar. Saat itu mas ku yang menjawab “Lilik ga punya pacar, tapi punyanya calon suami?. Saat itu yang bisa kukatakan adalah “Hih, Mamas Apaan sih?”
        Pada saat itu memang, Saya tidak punya pacar dan sekaranglah Saya akan menjawabnya, mengingat kemarin anak kelas 4 SD sudah mengerti pacarnya si X. setidaknya ada 3 alasan mengapa sampai saat ini, saat tidak berminat untuk pacaran dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun.
        Pertama, pada saat saya masih SD, pernah dua kali saya melakukan aksi lempar jumroh untuk mengusir pasangan yang duduk bareng sembari cekikikan, entah apa yang dibicarakan. Aksi lempar jumroh pertama dengan kerikil yang berhasil membuat pasangan yang lagi berduaan dibawah pohon kelapa menyingkir entah kemana. Aksi yang kedua, lempar jumroh dengan tomat, kentang, terong busuk yang saat itu dengan mudah Saya temukan di pasar untuk mengusir sepasang pelajar SMP yang juga sedang pacaran. Saat itu, iseng saja plus saya paling tidak suka melihat pasangan yang sok romantislah, sok perhatianlah. Pada saat itu, Saya benci setengah hidup melihat orang yang pacaran.      
Kedua, pada saat penulis kelas 2 SMP, Ibu tersayang paling tidak suka mendengar anak-anaknya menyanyikan lagu yang berbau “cinta” ya kaya “Betapa kucinta padamunya Siti Nur Haliza, pada saat itu. Tidak sampai disini saja, Ibu selalu bilang “Anak kecil ga boleh pacaran, pacarannya kalo sudah kerja”.  Sebagai anak yang berusaha berbakti padanya, tentu kami semua nurut dong. Paling nyanyi lagu cinta-cintanya pas Beliau jualan di Pasar.
Menjelang akhir kelas 3 SMP, Saya menemukan tulisan yang entah apa judulnya, yang akhirnya membuat Saya  tau kalo pacaran itu tidak ada dalam islam. Saya juga tidak tau mengapa. Seingatku pada saat itu manut saja, toh yang menulisnya pasti lebih pintar dari Saya. Dan yang pasti, Jika memang dari Islam ya harus kita ikuti tanpa banyak bertanya “mengapa, kok bisa sih, masa sih,” apalagi sampai “ah itukan dulu, lain dengan sekarang”. Allah Swt berfirman yang artinya
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu ketetapan aka nada pilihan (selain hokum Islam) tentang urusan mereka. (TQS al Ahzab [33]:36
Pedoman itu pula yang membuat Saya menghabiskan masa SMA tanpa pacaran. Bahkan setiap kali lihat temen-temen jalan bareng, makan bareng, pulang bareng, mojok bareng. Yang ada dalam pikiran saya adalah “apa mereka ga bosen ya, setiap hari ketemu berduaan terus?” saking penasarannya Saya bertanya pada teman yang juga pacaran “Us, emang kalo pacaran apa sih yang diobrolin?’. Dengan tersenyum dia menjawab “apa yah, banyaklah Vid”. Saat itu Saya tidak bisa menerangkan kalo Pacaran itu tidak ada dalam Islam. Karena tidak mempunyai alasan yang kuat untuk membantahnya. Sebagai manusia yang berfikir, tentu apa yang kita pilih harus masuk akal juga kan?
Alhamdulillah, saat kuliah Saya mengkaji Islam di Hizbut Tahrir. Disanalah Saya tau kenapa pacaran itu ga boleh alias Haram hukumnya dalam Islam. Sejak saat itu, Saya berusaha untuk bisa menjelaskan kenapa sih Kita ga boleh pacaran?
Allah telah menciptakan alam dan segala isinya beserta aturan-aturan yang harus dijalankan. Itu pula mengapa Allah mengutus orang-orang pilihannya (Nabi dan Rasul) untuk menjelaskan aturan-aturanNya. Salah satu aturanyya berkaitan dengan hubungan antarmanusia, khususnya interaksi antarlawan jenis.
Allah menciptakan manusia dengan bekal kemampuan berfikir, kebutuhan hidup dan naluri. Ketiganya inilah yang menjadikan manusia mampu menjalani kehidupannya. Kebutuhan hidup seperti makan, minum, istirahat, bernafas sangat penting dan harus dipenuhi. Karena jika tidak, kemungkinan besar manusia bisa mati jika tidak memenuhinya. Padahal Nyawa seorang manusia disisi Allah sangat besar nilanya dibanding bumi. Itulah mengapa dalam Negara Islam, pencuri yang mencuri pada saat kelaparan dan masa peceklik tidak akan dikenai sanksi.
Adapun Naluri adalah dorongan untuk melakukan sesuatu. Yang namanya dorongan, pastilah dipicu dari luar. Naluri seksual muncul dalam rasa tertarik pada lawan jenis, rasa cinta dan sayang kepada selain diri kita. Masih ada dua naluri lagi yaitu naluri beragama dan naluri mempertahankan. Pada naluri beragama, akan muncul pada setiap manusia untuk mengkultuskan sesuatu yang dianggap lebih hebat darinya. Tentu Allah saja yang harus kita agungkan, tempat mengadu dan meminta. Pada naluri mempertahankan, akan muncul rasa ego yang terkadang harus lebih dari orang lain.
Kembali ke naluri seksual. Ketertarikan pada lawan jenis muncul ketika kita berinteraksi dengan lawan jenis yang dinilai lebih. Lebih cakep dari yang lainlah, lebih pinter, lebih alim atau yang lain. Rasa tertarik ini membuat kita menaruh perhatian lebih padanya. Semua berita tentangnya sebisa mungkin diketahui. Sebagai Hamba Allah yang patuh, tentu aktivitas kita harus disesuaikan dengan aturanNya. Jika kita menyukai seseorang, apa yang harus dilakukan? Allah menjelaskan dalam Al Qur’an tentang perintah menikah, menjaga pendangan, larangan mendekati zina, dsb.
Fakta aktivitas pacaran yang Saya temui, baca atau dengar. Seringkali melanggar aturan Allah. Allah melarang Kita untuk berkhalwat (berdua-duaan), dalam aktivitas maksiat ini, banyak dilakukan. Rasulullah pernah bersabda “Sungguh, anak adam lebih baik kepalanya ditusuk dengan besi panas daripada menyentuh wanita yang bukan mahram”. Pacaran diindikasikan sebagai gerbang menuju perzinahan.
Padahal Allah sudah tegas melarang mendekati zina
 “Dan janganlah kamu mendektai zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan jalan yang buruk (TQS al Isra [17] ayat 32).
Allah pula menjelaskan tentang sanksi  bagi yang melakukannya.
Ada kaedah syar’I yang mengatakan “Sesuatu yang menghantarkan kepada keharaman maka hukumnya haram” itulah mengapa pacaran, bisnis diskotik, memfasilitasi pembuatan khamr dan narkoba semuanya hukumnya haram.
Trus bagaimana dong kalo kita mau menikah??? Begitu pertanyaan De Ifa. Dari kisah hidup para shahabat atau sirah nabawiyah, ditemukan cara mereka menikah. Ketika ada seorang laki-laki sudah siap menikah, maka ia akan datang ke rumah wanita yang disukainya untuk melamarnya. Jika jodoh diterima jika tidak ya cari lagi. Atau dengan perjodohan antarorang tua. Ada cara yang ktiga yaitu dengan ta’aruf. Seorang laki-laki mendatangi seorang wanita dan menyatakan keinginan untuk bertaaruf menuju pernikahan dengannya. Selama kurun waktu paling lama 3 bulan, mereka boleh bertemu dan membicarakan hal-hal yang menuju pernikahan seperti visi misi membentuk keluarga, persiapan pernikahan, terntu kedua orang tua juga sudah saling bertemu. Selama proses ini, tetap mereka harus mentaati aturan seperti tidak berduaan, tetap menutup aurat, dsb. Pernah lihat Serial Ramadhan 2010 yang Ketika Cinta Bertasbih? Itulah salah satu gambaran tentang ta’aruf.
Menikah sama dengan makan ketika kita lapar. Kita bisa memperoleh rizki untuk beli makanan atau menikah dengan X, sudah ada ketetapannya. Tinggal cara meraihnya yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Makan, jika dengan cara yang halal dan makan barang halal tentu berbeda dengan makan dengan cara mencuri atau perbuatan haram lainnya. Sama halnya dengan menikah. Allah sudah menentukan jodoh kita sejak ruh kita ditiupkan. Tinggal proses bertemunya yang mempunyai nilai berbeda. Milih dengan pacaran yang tentu sudah haram hukumnya (dapat dosa) atau dengan cara ta’aruf (Insya Allah dapat pahala).
Teknologi Militer Modern Di Zaman Khilafah Islam!

Masa awal pemerintahan Islam, jihad sebagai metode mendasar penyebaran dakwah Islam telah menjadi bagian penting dari upaya membangun kekuatan Daulah (Negara) Islam atau lebih dikenal dengan Khilafah Islamiyah. Jihad adalah perang di jalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah. Oleh sebab itu diperlukan persiapan baik logistik, formasi perang, strategi, komandan dan para pasukan serta persenjataan. Persenjataan mengharuskan adanya industry militer yang canggih dan lengkap.

Kewajiban ini dipahami menurut dalâlah iltizâm atau kaidah mâ lâ yatimmu al-wâjib illâ bihi fahuwa wâjib (suatu kewajiban yang tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumya). Jadi, mendirikan industri militer/perang wajib hukumnya berdasarkan mafhum dari dalil tersebut.

Berikut ini adalah beberapa persenjataan yang digunakan oleh para mujahidin dalam menyebarkan Dakwah Islam ke penjuru dunia,   

1. Manjaniq (Swing-beam)


Manjaniq pertama kali digunakan oleh kaum Muslim pada peristiwa pengepungan Bani Thaif. Adalah Salman Al-Farisi -seorang Persia yang masuk Islam di masa Rasulullah Saw- orang pertama yang memproduksi senjata ini atas perintah Nabi Saw. Manjaniq merupakan mesin balok pengayun yang dioperasikan oleh orang-orang yang menarik tali pada satu sisi balok sehingga ujung yang lain akan berayun sangat kuat dan menembakkan misil dari tali yang menempel pada ujungnya.
Manjaniq sebenarnya telah dikenal sebelum masa penaklukan Islam. Bangsa Avar pernah menggunakannya pada penyerbuan Thessalonica di tahun 597 M. Bahkan mesin pelontar ini dipercayai dicipta pertama kali oleh China antara abad ke-5 dan ke-3 SM, dan sampai ke Eropa sekitar 500 M. Lalu pada masa pemerintahan Islam, Salman mengusulkannya kepada Nabi Saw sebagai senjata perang, seperti yang diriwayatkan dalam Sirah al-Halabiyah.

“Hingga pada hari pecahnya dinding benteng Thaif,” demikian Ibnu Hisyam meriwayatkan dalam kitab Sirah-nya, “Sekelompok sahabat Rasulullah Saw masuk ke dalam bawah dababah, lalu mereka berusaha masuk ke dalam dinding benteng Thaif agar mereka bisa membakar pintu benteng. Bani Tsaqif lalu melemparkan potongan-potongan besi yag telah dipanaskan dengan api sehingga membakar dababah yang ada dibawahnya, kemudian Bani Tsaqif melempari mereka dengan anak panah sehingga beberapa orang gugur.”
Atas usulan Salman ini, Nabi Saw langsung mengangkatnya sebagai mudir untuk mengelola industri militer dan memproduksi manjaniq untuk memperkokoh kekuatan pasukan artileri yang dipersiapkan untuk terjun ke medan tempur.

2. Pedang Damaskus (Sword of Damascus)

Dihiasi dengan ornamen garis bergelombang, lentur, ringan, dan mampu menembus baju zirah, menjadikan pedang damaskus salah satu senjata perang paling bersejarah. Pedang ini diproduksi di Damaskus pada abad ke-12 M. Eropa lalu mencoba membuat yang serupa dengannya, namun hingga saat ini masih belum mampu meniru 100%. Bahkan dengan teknologi metalurgi sekalipun belum dapat membuat tandingan yang memiliki ketajaman yang sama dengan Pedang Damaskus ini.
Pedang yang pernah membuat gentar Pasukan Salib ini, memiliki semacam lapisan kaca di permukaannya. Sutra akan terbelah bila jatuh di atasnya. Pedang lain pun akan menemui nasib yang sama jika beradu dengannya. Tidak ada yang menyangka, bahwa ilmuwan Muslim telah menerapkan teknologi nano sejak seribu tahun yang lalu.
Selama ratusan tahun, tidak ada yang mengetahui rahasia kehebatan pedang tanpa tanding ini. Adalah John D. Verhoeven -seorang profesor metalurgi modern dari Iowa State University- yang berkolaborasi dengan Alfred H. Pendray, seorang tukang besi dari Florida, yang telah mencoba membuat pedang ini selama bertahun-tahun. Dari penerapan nanoteknologi bahan impurities (non-besi dan non-carbon) dalam adonan baja yang membentuk pola mirip aliran air yang dikenal dengan Multi Walled Carbon Nano Tube, barulah diketahui rahasia di balik kehebatan pedang damaskus ini.

3. Teknologi Pembuatan Mesiu (Gunpowder)

Tidak hanya mumpuni dalam seni membuat pedang, kaum Muslim juga mampu mengembangkan teknologi pembuatan mesiu. Walaupun senyatanya bubuk mesiu pertama kali ditemukan di Cina yang digunakan sebagai alat pembakaran pada abad 9 M, dua abad sebelumnya seorang ahli kimia Muslim Khalid bin yazzid telah mengenal lebih dulu potassium nitrat (KNO3), bahan utama pembuat mesiu.
Eropa baru mengenal mesiu setelah dibawa oleh pasukan Mongol pada tahun 1240 M, Dan selanjutnya dikembangkan menjadi bahan peledak, misalnya untuk mendorong peluru, kemudian seabad setelahnya disempurnakan menjadi senjata api.

Jauh sebelum Eropa mengembangkan teknologi pembuatan mesiu, ilmuwan-ilmuwan Muslim telah lebih dulu mencobanya. Banyak ilmuwan Muslim yang menguasai teknik pemurnian potassium, sebuah teknik yang tak diketahui oleh orang-orang Cina. Jabir Ibnu Hayyan (wafat tahun 815 M), Abu Bakar Al-Razi (wafat tahun 932), dan Hasan Al-Rammah adalah ilmuwan-ilmuwan Muslim yang telah menguasai teknik ini dan telah dijelaskan di dalam karya-karya mereka. Teknik pemurnian ini dilakukan agar potassium bisa digunakan sebagai bahan peledak.
Pemurnian potassium ini pernah diklaim Barat sebagai temuan Roger Bacon. Namun klaim ini dipatahkan sendiri oleh ilmuwan Barat lainnya yaitu Partington. Hasan Al-Rammah telah menjelaskan proses ini secara rinci di dalam karyanya Al-Furusiyyah wa Al-Manasib Al-Harbiyyah. Penguasaan Al-Rammah atas penggunaan bubuk mesiu sangat luar biasa. Ia telah berhasil menulis sebanyak 107 rumus atau resep penggunaan mesiu. 22 resep di antaranya diracik khusus untuk membuat roket.
  Saat Perang Salib meletus tahun 1249 M, Raja louis IX dan para pasukannya pernah merasakan kehebatan moncong meriam dan roket kaum Muslim. Betapa hebatnya dampak proyektil yang ditembakkan pasukan Muslim, membuat Raja Louis IX kewalahan dan akhirnya takluk. Peristiwa itu diakui sendiri oleh Jean de Joinville, salah seorang perwira tentara Perang Salib.

4. The Mohammed’s Al-Fatih Greats Gun


Inilah salah satu senjata paling fenomenal yang digunakan dalam perang paling menakjubkan sepanjang sejarah. The Mohammed’s Greats Gun, itulah sebutan senjata yang dibuat pada tahun 1942 ini . Meriam ini dibuat sebagai jawaban atas keinginan Muhammad al-Fatih untuk menjebol benteng pertahanan Kostantinopel.
“Aku dapat membuat meriam tembaga dengan kapasitas seperti yang Anda inginkan,” kata Orban -seorang ahli insinyur yang diundang Al-Fatih ke Adrianopel-, “Aku telah mengamati secara detail tembok di Konstantinopel. Aku tidak hanya akan memorakporandakan tembok itu dengan senjataku. Bahkan, tembok Babilonia pun akan hancur karenanya.”
Tentu saja hal ini disambut gembira oleh Muhammad Al-Fatih. Impian untuk mewujudkan bisyarah Rasulullah Saw (tentang takluknya Konstantinopel) sudah di depan mata. Maka dijalankanlah proyek tersebut. Dan senjata terbesar di dunia yang pernah ada pada masanya akhirnya berada dalam genggaman Muhammad Al-Fatih. Memiliki panjang 8,2 meter, diameter 76 cm, dengan berat 18,2 ton, meriam ini sanggup melontarkan bola besi padat berdiameter 70 cm dengan berat 680 kg sejauh 1,6 km.
Begitulah perhatian yang diberikan Khalifah pada masa Kekhilafahan masih berdiri. Pada saat itu, industry militer berkembang pesat. Tidak hanya militer, hampir di semua bidang, umat Islam unggul. Beda kan dengan masa ketika Islam tidak diterapkan, hampir di Negara2 yang mayoritas penduduknya muslim, kehidupan mereka begitu memprihatinkan.
Jika Umat Islam ingin meraih kemuliannya kembali, tidak ada cara lain selain dengan menerapkan hukum Allah dalam sebuah Negara Islam yaitu Khilafah. Dengan adanya Khilafah, semua hukum-hukum Allah diterapkan, inilah kewajiban kaum muslim yang paling mulia yaitu menegakkan kembali hukum Allah di setiap penjuru bumi milikNya.
Dari berbagai sumber.

Sabtu, 19 Februari 2011

cerdas memilih

Cerdas Memilih
      Salah satu ciri remaja putri yang sudah baligh adalah mengalami menstruasi setiap bulan. Semenjak itu, kebutuhan pokok mereka bertambah, yakni harus mengalokasikan dana untuk membeli pembalut. Sebagai Generasi yang cerdas, tentu remaja putri harus cerdas pula memilih pembalut mana yang sehat dan aman bagi organ reproduksi. Setiap orang tidak ingin sakit, apalagi sakit yang membahayakan organ penting kita bukan?
      Fakta yang penulis temui sungguh mengejutkan,
*     Jika menggunakan pembalut biasa, meski baru 2 jam pemakaian, terdapat sekitar 107 bakteri per millimeter persegi. Ini yang menyebabkan wanita mudah terjangkiti infeksi jamur, bakteri dan virus selama menstruasi.
*    Pembalut itu terbuat dari kertas bekas dan serbuk kayu/pulp yang diolah dengan bahan kimia berbahaya untuk memutihkannya dan membersihkannya.
*    The Tampon Safety and Research Act of 1999, H.R.890.U.S.A.1999 menyatakan bahwa zat dioxin dan serat sintesis yang terkandung dalam pembalut wanita dan produk sejenis beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, termasuk resiko terhadap kanker seviks, endometriosis, kanker ovarium, kanker payudara, penurunan system kekebalan tubuh, radang pelviks, sindroma syok keracunan dan lain lain.
Sungguh mengerikan bukan, tentu ini masuk akal, mengingat harga perbungkus pembalut paling mahal Rp.6000 untuk isi 10 pads, jadi Rp.600/pads. Belum dipotong biaya iklan (biaya produksi), berapa kira2 harga asli dari per padsnya????? Apakah mungkin dengan harga yang murah dapat produk dengan kualitas terbaik dan aman? Itulah mengapa kita harus cerdas memilih. Sekali lagi MEMAKAI PEMBALUT TDK BERKUALITAS = INVESTASI PENYAKIT.
      Bukan namanya manusia kalau tidak berfikir menemukan solusinya bukan? Saat ini, hasil inovasi manusia2 brilian telah menemukan CLOTH MENSTRUAL PAD. Bahan tekstil yang digunakan pada cloth menstrual pad, biasanya adalah :
a.  PUL (polyurethane laminate ) yang digunakan sebagai lapisan terluar : Bahan ini pada mulanya dikembangkan untuk kebutuhan medis. PUL bersifat lembut, lentur, dan yang paling penting adalah waterproof, alias tidak tembus air. Sehingga PUL akan mencegah kebocoran darah haid yang ditampung di dalam cloth menstrual pad. Uniknya, walaupun PUL ini bersifat waterproof, ia tetap breathable. Sehingga tidak mengganggu sirkulasi udara dan tidak menimbulkan kelembaban.
b.  Serat microfiber : bahan ini memiliki daya serap tinggi, sehingga pada cloth menstrual pad, ia difungsikan sebagai lapisan penyerap. Lapisan inilah yang akan menyerap dan menyimpan darah haid. Selain itu, keunggulan serat microfiber adalah hypoallergenic dan antibacterial. Jadi aman untuk kulit yang sensitif. Sifat antibacterialnya akan mencegah tumbuhnya bakteri.
c.   Microfleece : Bahan ini biasanya digunakan di lapisan teratas (yang bersentuhan langsung dengan kulit). Bersifat higly breathable, lembut, dan stain repellant (tidak suka noda). Microfleece juga tidak suka cairan, sehingga darah haid akan langsung diteruskan ke lapisan microfiber. Oleh karena itu permukaan microfleece akan tetap kering dan tidak lengket.
Pembalut kain modern sangat nyaman digunakan. Bahkan dari pengalaman saya, pembalut kain ini lebih nyaman dari pembalut kertas sekali pakai. Selain itu, rasa nyaman juga timbul karena pembalut kain tidak menggunakan zat kimia. Tidak bikin panas. Dan Alhamdulillah keluhan rasa ga enak pertanda mestruasi datang ga ada lagi.
Apa saja keuntungan menggunakan pembalut kain modern ? Keuntungan nya adalah :
*    Lebih sehat, karena bebas bahan kimia berbahaya
*    Nyaman, karena terbuat dari bahan tekstil berkualitas
*    Hemat, karena bisa dicuci dan digunakan kembali. Bahkan, jika perawatannya bagus, dapat bertahan hingga dua tahun. Jadi kita tidak perlu lagi membuang uang untuk membeli pembalut sekali pakai
*    Mengurangi sampah. Jadi kita turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian bumi.
Memang sih, untuk investasi awal sangat berat mengingat harga pembalut ini terhitung mahal, bayangkan saja untuk produk lokal, paling mahal Rp.30.000/pads dan paling murah Rp 40.000/ kemasan isi 3 pasang. Paling tidak kita butuh 6 pads. Jadi kita butuh uang antara Rp 80.000 sampai Rp 180.000 untuk membelinya, tapi bisa 2 tahun. Jika dibanding dengan pambalut pasaran, sebulan kita mengalokasikan Rp.6000, dan selama 2 tahun (24 bulan) maka kita mengeluarkan uang Rp. 144.000. tapi kita juga menyumbang sampah, belum lagi resiko terganggunya organ reproduksi kita. Padahal biaya pengobatannya sangat mahal.
Apalagi yang kita tunggu, demi menjaga kesehatan organ reproduksi kita. Jangan menunggu sakit dulu. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan. Berminat??? Penulis juga jual loh, bisa dilihat di FB M.Vidya Anggreyani di foto tepatnya folder “my bisnis”.

Makna Cinta

Makna Cinta
Mencintai seseorang bisa menyakitkan, juga bisa membahagiakan. Bisa jadi karena itu bukan arti cinta yang sebenarnya.
Antara cinta dan taat sangat tipis batasnya, karena itu cinta hanya pantas kita persembahkan pada ALLAH semata.
Cinta inilah yang melahirkan ketaatan, yang sudah sepantasnya kita berikan karena ALLAH menciptakan kita karena sayang.
Cinta adalah bentuk rasa bersyukur atas apa yang telah ALLAH berikan kepada kita. Dengan demikian, masihkan pantas kita memberikan cinta kepada selain-Nya?
Karena cinta kepada-Nya tidak menyakitkan, ataupun menyusahkan. Cinta kepada ALLAH akan mendatangkan kebahagiaan.
Rasulullah pernah bersabda, kelak kita akan berkumpul dengan apa yang kita cintai. Jangan pernah ragu untuk mencintai-Nya. Karena cintamu itu pasti berbalas.
Bisakah kau mencintai?
Saat cinta itu menyapa, apa yang harus kulakukan?
Aku mencintai ALLAH, karena rasa syukurku atas semua kasih sayangNya, cinta yang tanpa alasan, cinta yang tak terbatas dan pasti berbalas.
Aku cinta Muhammad Rasulullah sebagai bukti Cinta kepada ALLAH, karena cinta manusia mulia inilah yang membuat kita mampu mengenal ALLAH dengan benar.
Aku cinta para Shahabat Rasulullah karena Beliau pernah berkata mereka laksana bintang yang memandumu di kegelapan malam, maka pilihkan bintangmu.
Aku cinta Ema dan Bapa sebagai bentuk pelaksanaan birrul walidain, karena melalui cinta merekalah, Aku dididik mencintai ALLAH, Rasulullah dan Para Shahabat.
Aku cinta saudaraku dalam ikatan darah dan aqidah, karena ikatan aqidahlah yang paling kokoh. Selain itu wasiat dari Rasulullah salah satunya “Umat Islam ibarat satu tubuh”.
Itulah semua Cinta yang membuatku bahagia

Berbakti kepada Ayah Bunda

Berbakti Kepada Ayah Bunda
          Allah Yang Maha Kuasa telah menciptakan kita melalui pertemuan sel telur ibu dan sperma ayah. Selama Sembilan bulan lebih kita berada di rahim ibu untuk tumbuh dari satu sel menjadi organisme yg tersusun dari milyaran sel. Dengan susah payah pula, Ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan kita. Ayah juga tidak mau kalah, siang malam, beliau mencari nafkah demi menghidupi orang2 yg dikasihinya. Tentu alangkah menyakitkan bagi mereka ketika menjelang kita dewasa, kita menolak perintahnya, membantahnya bahkan mempermalukannya.
Putri Indonesia 2009 Qory Sandioriva, Arumi Bachsin, ataupun Juwita Bahar adalah contoh dari selebritis yg pernah bermasalah dengan salah satu ataupun kedua orang tua mereka. Berita hubungan yg tidak harmonis ini sempat menjadi berita di tayangan infotainment tanah air. Kenapa ini bias terjadi? Padahal mereka adalah muslimah yang pasti sudah pernah mendengar hadist Rasulullah yang mengatakan “surge itu dibawah telapak kaki ibu”
          Paham kebebasan yg massif disebarkan di tengah masyarakat muslim ditenggarai sebagai salah satu sebab dari bentuk kedurhakaan anak kepada orang tua mereka. Selain itu pendidikan Aqidah dari orang tua yang kurang juga sebagai factor penguat, apalagi lingkungan yang semakin memperparah ketidakharmonisan ini.
          Setidakidealnya orang tua dlm pandangan kita, mereka tetap harus dihormati. Masih ingatkah kita bahwa Ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung pada kemurkaan orang tua.  Selain itu ada dosa dosa yg paling besar diantara dosa besar yaitu, syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, dan kesaksian palsu.
          Islam sebagai pandangan hidup yang sempurna, telah menjelaskan bagaimana sikap seorang anak kepada mereka. Mau jadi anak yang durkaha atau berbakti, semua ada kategorinya. Bentuk-bentuk dari durhaka kepada orang tua antara lain membuat mereka menangis, membangkang, tidak percaya pada mereka, mebentak, berkata kasar. Adapun bentuk-bentuk dari berbakti kepada mereka yang masih hidup antara lain bergaul dengan cara yang baik, berkata dengan lemah lembut, rendah diri, infaq kpd mereka, mendoakan, mencintai sepenuh hati, menjaga nama baik mereka, minta izin, berdiri ketika menyambut kedatangan mereka.
          Adapun bila mereka sudah dipanggil Allah, maka jangan lupa senantiasa mendoakan, menshalati, memintakan ampun, membayar hutang2 dan janji mereka, melaksanakan wasiat yang sesuai ajaran syariat dan menyambung tali silaturahmu denga teman mereka.
          Berbakti kepada orang tua adalah amalan yang mulia, selain itu merupakan salah satu sebab dosa2 diampuni. Barokahnya rizki, keridhaan Allah, dan sebab masuknya seseorang ke surga.
          Selamat menjadi remaja hebat yang cerdas, bertaqwa dan berbakti pada orang tua.